PROLOG
Awal Mula Terciptanya para Iblis dan Malaikat
Pada zaman dahulu kala, hanya ada
kehampaan di hati manusia. Tak memiliki tujuan, hanya dikendalikan oleh sang
Kegelapan yang penuh keputusasaan. Manusia terus berada dalam keputusasaan
untuk waktu yang lama, sehingga membuat sang Kegelapan merasa bahwa dia adalah
penguasa dunia. Namun, seakan menolak keberadaan sang Kegelapan, sifat alami
dalam diri manusia muncul. Sifat untuk selalu mencari makna sebernarnya dari
kehidupan. Manusia kemudian mulai berpegang teguh pada sesuatu untuk menerangi
kegelapan dan kekosongan dalam hati mereka. Dari sifat alami itulah, sang
Cahaya muncul dan membawa harapan ke hati manusia. Akan tetapi, Sang Kegelapan
tidak akan pernah mengizinkan hal tersebut. Dengan keyakinan mereka
masing-masing, sang Kegelapan dan sang Cahaya pun memulai persaingan untuk
merebut hati manusia.
Bosan dengan persaingan merebut
hati manusia, sang Cahaya berjanji tidak akan mengganggu sang Kegelapan.
Kemudian dia menghancurkan diri dan dari sana terciptalah para Malaikat yang
masing-masing dari mereka mewakili satu kebajikan. Sang Kegelapan tidak tinggal
diam, dan dia pun menciptakan para Iblis yang masing-masing dari mereka
mewakili satu dosa untuk melawan para Malaikat. Kemudian, sang Kegelapan
menghilang entah ke mana.
Setelah kejadian itu, para Iblis
dan Malaikat pun bersaing untuk menggoda hati manusia agar memihak kepada
mereka. Manusia yang hatinya memihak kepada Iblis (Dosa) disebut “Sinner”
(Pendosa), sedangkan manusia yang hatinya memihak kepada Malaikat (Kebajikan)
disebut “Saint” (Orang Suci).
Para Iblis tinggal di suatu
tempat yang dikenal sebagai “Land of the Devils” (Tanah Para Iblis), sedangkan
para Malaikat tinggal di “Forest of Virtue” (Hutan Kebajikan).
.
.
.
Zaman terus berlalu dan para
iblis terus bersaing untuk menggoda hati manusia demi menjadi yang terkuat.
Hingga pada akhirnya, persaingan ini menyisakan 7 Iblis yang paling berjaya
dalam menggoda hati manusia. Mereka dikenal sebagai….
“7 Devils of Deadly Sins” (7
Iblis Dosa Mematikan)
Asmodeus, sang Dosa Hawa Nafsu
(Lust)
Belphegor, sang Dosa Kemalasan
(Sloth)
Mammon, sang Dosa Keserakahan
(Greed)
Beelzebub, sang Dosa Kerakusan
(Gluttony)
Satan, sang Dosa Kemurkaan
(Wrath)
Leviathan, sang Dosa Iri Hati
(Envy)
Dan yang terakhir, terkuat,
paling angkuh sekaligus pemimpin tertinggi para Iblis…
Lucifer, sang Dosa Kesombongan
(Pride)
.
.
.
Pada saat 7 Devils of Deadly Sins
terbentuk, para Malaikat juga membentuk kelompok untuk melawan masing-masing
dari ke 7 Iblis terkuat itu. Mereka dikenal sebagai…
“7 Angels of Heavenly Virtue” (7
Malaikat Kebajikan Surgawi)
Uriel, sang Kesucian (Chastity),
lawan dari Asmodeus
Gabriel, sang Ketekunan
(Diligence), lawan dari Belphegor
Michael, sang Kemurahan Hati
(Charity), lawan dari Mammon
Samael, sang Kesederhanaan
(Temperance), lawan dari Beelzebub
Azrael, sang Kesabaran
(Patience), lawan dari Satan
Ramiel, sang Kebaikan Hati
(Kindness), lawan dari Leviathan
Dan yang terakhir, pimpinan
tertinggi para Malaikat…
Raphael, sang Kerendahan Hati
(Humility), lawan dari Lucifer.
###
Entah karena alasan apa, lebih
banyak manusia yang memihak kepada Iblis (Dosa) sehingga menyebabkan para Iblis
menjadi sangat kuat dan mereka merajalela di Dunia Manusia, sehingga lawan
mereka, para Malaikat yang mewakili kebajikan, dengan cepat tersingkir dari hati
manusia kemudian melemah.
Mengetahui hal ini, Lucifer, sang
Iblis terkuat yang semakin sombong, hendak memerintahkan kepada para anggota 7
Devils of Deadly Sins untuk memimpin para Iblis lainnya dan menyatakan perang
kepada para Malaikat.
Ini adalah kisah tentang
Belphegor sang Kemalasan (Sloth), yang tidak menyukai perang antara Iblis dan
Malaikat. Yang dia inginkan hanyalah ketenangan dan kedamaian, agar dia bisa
terus bermalas-malasan dan tidak melakukan apa pun yang menyusahkan. Karena hal
itulah, Belphegor mencoba untuk menghentikan perang antara para Iblis dan para
Malaikat yang menurutnya sama sekali tidak ada artinya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar